Deliverologi

Sektor publik dihadapkan pada era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) yang mencerminkan dunia yang amat pesat, cepat berubah, semakin tidak stabil, dan semakin sulit diduga arahnya. Secara bersamaan pemerintah dalam komitmen reformasi birokrasi, didorong untuk mampu membangun dan mengembangkan kapasitas negara (state capacity) guna mengimplementasikan kebijakan publik dan agenda pembangunan berkelanjutan. Kondisi ini telah menciptakan tata kelola politik dan pelayanan sekaligus model pengendalian kebijakan yang baru di lembaga-lembaga publik salah satunya deliverology. Deliverology digambarkan sebagai metode inovatif untuk membantu pemerintah menerapkan kebijakan baru dan memenuhi janji serta visi politiknya. Keilmuan dan praktik deliverology pun berkembang pesat karena selaras dengan inovasi dan reformasi tata kelola sektor publik.

Deliverology adalah metode yang dikembangkan untuk menetapkan, merencanakan, dan mencapai tujuan dan sasaran dengan berfokus pada peningkatan proses penyampaian. Sebagai sebuah sistem, deliverology membantu pemerintah memberikan hasil yang bermakna dan tahan lama. Sebagai ilmu pengetahuan, deliverology merupakan rutinitas dalam menetapkan target dengan menggunakan data, teknologi, perencanaan, pemantauan, dan pemecahan masalah untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Elemen kunci dari deliverology adalah sebagai model perubahan dan implementasi kebijakan serta alat untuk mereformasi manajemen sektor publik berbasis kinerja yang membutuhkan transparansi dan akuntabilitas. Dalam delivery unit, pemerintah dan pengambil keputusan harus menyusun rencana pelaksanaan yang terdiri dari tiga komponen utama, meliputi strategi reformasi, rantai pelaksanaan, dan target serta lintasan.

Deliverology dipandang sebagai pendekatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penetapan tujuan yang jelas dan pengawasan yang ketat (Barber, 2008; Gash dkk, 2008; Barber, dkk, 2011). Pada satu sisi, deliverology menempatkan pendekatan yang berpusat pada warga secara aktif melalui keterlibatan dan dialog. Sementara itu, peningkatan kualitas layanan publik yang berfokus pada pencapaian dampak dan peningkatan hasil dibentuk dan dikelola melalui delivery unit oleh sekelompok profesional yang memantau dan mengendalikan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Pada saat yang sama, hasil exisisting yang ada terus dipantau untuk menyesuaikan tindakan para pelaksana kebijakan.

Deliverology/delivery unit menjadi salah satu kajian utama dan keterampilan yang dikembangkan oleh Nalar Institute untuk mewujudkan sektor publik yang lebih baik. Modul dan materi pelatihan deliverology/delivery unit terdiri dari:

  • Visi politik, kebijakan publik dan delivery unit;
  • Build a foundation for delivery, meliputi aspirasi dan tujuan, membangun kolaborasi dan kolektivitas, serta mengidentifikasi peta jalan delivery unit;
  • Teknik dan metode kerja delivery unit;
  • Understand the delivery challenge, meliputi kapasitas sistem, indikator kunci, dan faktor-faktor pendorong kinerja sistem delivery unit; dan
  • Plan for delivery, meliputi perencanaan, pembentukan siklus kerja, indentifikasi alur dan target kinerja serta analisa strategi delivery unit.