Pojok Kebijakan #3

Pojok kebijakan merupakan program kolaborasi antara Nalar Institute dengan Pemimpin.id yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan mengambil tema seputar kebijakan publik hingga mengulas pesta demokrasi yang akan datang. Kali ini, Pojok Kebijakan #3 mengambil tajuk “Kepemimpinan Konsekuensial dan Kebijakan Publik.” Agenda ini berlangsung pada Sabtu, 19 November 2022 di Yogyakarta.

Pengampu dalam agenda Pojok Kebijakan seri #3 adalah seorang akademisi, praktisi kebijakan publik, dan sekaligus pendiri Nalar Institute, yakni Yanuar Nugroho. Peserta sebanyak 25 orang yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari perwakilan BEM kampus, perwakilan organisasi, profesional muda, dan ASN Muda, berdiskusi mengenai kriteria pemimpin yang substansial dan dampaknya terhadap kebijakan publik.

Mengapa Kepemimpinan Konsekuensial dan Kebijakan Publik?

Indonesia memiliki sejarah kelam dalam pesta demokrasi atau pemilu kala terjebak dalam pemerintahan orde baru. Pemilu tahun 2019 telah memberikan pelajaran berharga untuk semua kalangan bahwa politik identitas dan sentimen politik hanya akan menghasilkan pembelahan di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, dalam ruang demokrasi ke depan, para calon pemimpin mesti didorong untuk mengedepankan gagasan yang berdampak positif pada masyarakat.

Forum dalam Pojok Kebijakan #3

Yanuar Nugroho sebagai pembicara kunci memberikan pengantar mengenai kondisi Indonesia saat ini dalam menghadapi pesta demokrasi 2024. Sampai hari ini, para calon pemimpin tidak menawarkan sebuah gagasan tentang kebutuhan Indonesia di masa mendatang, tetapi justru hanya menampilkan citra dan pesona semata atau soal pembangunan yang dibungkus dalam politik. Hal ini mengakibatkan munculnya sentimen-sentimen politik.

Berangkat dari penggambaran kondisi saat ini, beliau menjelaskan gagasan Mac Pier tentang kepemimpinan konsekuensial (consequential leadership). Kepemimpinan konsekuensial adalah satu gagasan tentang corak kepemimpinan yang fokusnya ada pada dampak. Tentu, jabatan atau posisi tetap diperlukan, tetapi tidak berhenti disitu. Gagasan kepemimpinan konsekuensial Mac Pier mengutamakan apa yang akan dikerjakan oleh calon pemimpin dan bagaimana dampaknya.

Dalam sesi diskusi yang berlangsung secara partisipatoris, ada dua topik yang diulas, yakni populisme dan siklus kekuasaan di Indonesia. Pemimpin populis di Indonesia masih akan terus bertahan, mengingat para calon pemimpin masih mengedepankan populisme bukan mengedepankan dampak. Pertanyaan sekaligus persoalan mengenai isu populisme adalah sampai di mana populisme akan diberi ruang.

Sesi mentoring Pojok Kebijakan #3 kali ini menggaris bawahi bawah publik perlu mendorong kepemimpinan yang substantif, mengedepankan gagasan, dan dampaknya. Hal ini bisa dilakukan oleh kaum muda, baik dimulai dari tingkat kampus hingga mendorong agar pesta demokrasi ke depan mengutamakan gagasan dan dampak. Ini merupakan salah cara agar politik identitas dan sentimen politik di Indonesia dapat diminimalisir.

Pelatihan Offline

Anda tertarik melakukan pelatihan foresighT bersama nalar institute?