Peran Penting Nilai-Nilai dalam Pembuatan Kebijakan

Pembuatan kebijakan sudah semestinya juga berdasarkan pemahaman akan nilai-nilai guna membantu menyusun kebijakan yang baik untuk semua. Dalam G20 di Bali tahun 2022, salah satu inisiatif yang diupayakan untuk menjunjung nilai-nilai dalam kebijakan adalah melalui forum Values 20 atau V20 yaitu mempertemukan para pakar dan praktisi nilai agar dapat kembali menguatkan peran nilai baik secara individu hingga di tingkat global. Values 20 pertama diluncurkan pada tahun 2020 yang ditujukan untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana nilai-nilai dapat memperkuat kebijakan publik. Sebelumnya, V20 sendiri telah berhasil diadakan di Arab Saudi pada tahun 2020 dan di Italia pada tahun 2021. Pada tahun ketiga, V20 2022 diadakan pada 20-21 Oktober 2022 di Bali.

V20 bermaksud untuk menunjukkan bagaimana nilai -nilai memainkan peran penting dalam mendukung pencapaian tujuan kebijakan G20 dan mewujudkan agenda PBB untuk pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini penting sekali untuk meningkatkan kesadaran peran sistemik nilai, mengapa dan bagaimana nilai-nilai muncul dari proses, institusi dan struktur nilai itu sendiri. Dengan memperdalam pemahaman nilai-nilai dalam kebijakan publik dengan solusi kebijakan berbasis data dan manusia yang berkontribusi untuk mengatasi tantangan global sejalan dengan tema kepresidenan G20 Indonesia, pulih bersama, pulih lebih kuat, sehingga pemahaman nilai dapat memberikan ruang refleksi penting bagi kita sebagai bangsa. 

Values 20 atau V20 menjadi salah satu forum bertemunya para pakar dan praktisi nilai secara global yang mendukung inisiatif G20 terkait pembangunan berkelanjutan, penguatan kembali peran nilai-nilai, baik secara individu, organisasi di tingkat nasional dan global. Diselenggarakannya Values 20 ini juga merupakan bentuk dukungan demi menyokong Kelompok Kerja Pembangunan atau Development Working Group dalam Presidensi Indonesia di G20. Values 20 juga mendorong pemahaman dan integrasi nilai-nilai yang lebih dalam di dalam pembuatan kebijakan di antara negara-negara anggota G20 sebagai pelengkap dari kebijakan yang berbasis bukti dan berorientasi pada kesejahteraan hidup manusia.

Values 20 menggunakan kedalaman pemahaman nilai-nilai untuk meramu sebuah kebijakan. Penerapan nilai-nilai dalam kebijakan membantu pembuat kebijakan untuk berfokus pada hal yang paling penting dan menjadi  solusi global. Akan tetapi, values atau nilai-nilai yang ideal ini dalam dinamika dan agenda publik yang lebih luas kerap kali mengalami tarik ulur dengan kepentingan dan kekuasaan— membuatnya mengalami degradasi dan memicu permasalahan multidimensi. Lebih jauh, kita ke depan dihadapkan pada tantangan pembuatan kebijakan dalam pembangunan berkelanjutan. Baik skala nasional maupun global tengah menghadapi krisis yang terus menggerus penerapan nilai-nilai pendukung perkembangan hidup manusia secara utuh. Di tengah kondisi ini, Values 20 kemudian menjadi harapan untuk mengkonversi krisis global yang mendesak saat ini menjadi transformasi global secara inklusif untuk mengintegrasikan pertimbangan nilai dalam kehidupan bersama. 

Tentunya hal ini membantu kebijakan untuk berfokus pada hal-hal yang paling penting sehingga mampu menawarkan solusi secara global. Penerapan nilai-nilai yang ideal dalam dinamika dan agenda publik yang lebih luas kerap kali mengalami tarik ulur dengan kepentingan dan kekuasaan—membuatnya mengalami degradasi dan kadang kala justru memicu permasalahan multidimensi. Dalam tantangan di masa depan, kita memiliki tantangan pembuatan kebijakan dalam pembangunan berkelanjutan. Baik di tingkat nasional maupun global, kita tengah menghadapi krisis yang terus menggerus penerapan nilai-nilai yang mendukung perkembangan hidup manusia secara utuh. Di tengah kondisi ini, pelaksanaan Values 20 pada waktu yang lalu kemudian menjadi harapan untuk mengkonversi krisis global yang mendesak saat ini menjadi transformasi global secara inklusif untuk mengintegrasikan pertimbangan nilai dalam kehidupan bersama.

Value yang mendalam pada individu memiliki peran penting dalam mengubah hidup kita, mempengaruhi keputusan-keputusan yang kita ambil di dalam hidup. Namun demikian, value itu sendiri tidak hanya ada di dalam domain individu melainkan harus bisa masuk ke domain lebih besar khususnya lewat pembuatan kebijakan. Hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang boleh dibilang kebijakan selalu berdasarkan atau berbasis bukti dan ide, namun sejatinya juga oleh penerapan value. Kebijakan yang nantinya berdasarkan oleh value mesti punya keberpihakan, mesti punya nilai. 

Penyelenggaraan G20 harapannya dapat menjadi policy recommendation G20 yang tidak hanya berdasarkan interest pada saat itu atau priority issues pada saat itu tetapi juga memfokuskan diri pada behaviour para pengambil keputusan. Contoh sederhana adalah multikulturalisme dapat menjadi sesuatu yang harus diadopsi ketika membuat sebuah kebijakan yang tidak hanya berfokus pada interest pada suatu kelompok tertentu saja. Hal ini juga berlaku seperti halnya inklusivitas, bahwa semua pembuatan kebijakan perlu mengacu pada inklusivitas. Ini semua mengacu pada pentingnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam pertimbangan pembuatan sebuah kebijakan, sehingga pembuatan kebijakan dapat bergantung pada evidence based  dan juga nilai-nilai yang penting yang dapat dimasukkan ke dalam pertimbangan sebuah kebijakan. 

Secara praktis, Values 20 diharapkan dapat hadir untuk memberikan kedalaman pemahaman nilai-nilai dalam kebijakan publik, dengan tujuan memberikan kepada negara-negara anggota G20 ini solusi salah satu solusi dalam pembuatan kebijakan publik untuk mengatasi tantangan global yang tidak hanya berbasis bukti, gagasan, tapi lebih penting lagi berbasis pada values, berbasis pada nilai-nilai yang berpusat kepada martabat manusia, sehingga pembangunan ini tidak hanya untuk mengejar keuntungan finansial atau kemajuan ekonomi global saja, melainkan lingkungan yang lebih lestari dan keadaban publik yang lebih baik.

Claudia Rosari Dewi

BAGIKAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *